Tampilkan postingan dengan label Tips Bercocok Tanam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Bercocok Tanam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Maret 2015

Cara Menanam Tanaman Cabe Di Dalam Pot Secara Organik

Menanam cabe di dalam pot sebenarnya sangatlah mudah dan bisa dilakukan siapa saja bahkan oleh para ibu rumah tangga. Dengan menanamnya  sendiri di rumah, para ibu bisa menghemat pengeluaran belanja mereka terutama saat harga cabe melambung tinggi di pasaran. Apalagi cabe yang akan mereka tanam adalah cabe organik yang bebas dari pestisida pabrikan, tentunya lebih sehat dan terjamin kualitasnya.

Cara Menanam Tanaman Cabe Di Dalam Pot Secara Organik

Kenapa harus di dalam pot? Karena ini adalah skala rumah tangga yang ditanam di sekitar rumah atau taman minimalis.  Sehingga orang-orang yang tidak memiliki lahan yang luas pun dapat ikut menanam. Apalagi bila para ibu rumah tangga yang akan menanamnya, pot akan memudahkan mereka melakukannya.

Tanaman cabe sendiri biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang memiliki suhu dan kelembab sedang, namun karena ini hanya skala rumah tangga bukan skala industri maka semua daerah bisa ikut menanamnya. Meskipun hasil panen mungkin saja berbeda, baik dari kualitas maupun kuantitas. Namun sekali lagi karena ini hanya skala rumah tangga maka hal tersebut tidak menjadi masalah yang terpenting cabe tetap bisa dikonsumsi.

Tahap persiapan

Menanam cabe di dalam pot dimulai dengan menyiapkan benih cabe itu sendiri, benih bisa didapatkan dari buah cabe yang berkualitas baik lalu ambil bijinya. Selanjutnya siapkan pot yang telah diisi oleh tanah dan siram sedikit air agar basah. Taburkan seluruh biji cabe tadi ke dalam pot dan tunggu sampai tanaman cabe muncul. Selama proses penyemaian, jaga agar kondisi tanah tetap lembab dengan menyemprotkan sedikit air.

Menanam cabe di dalam pot
Penyemaian dilakukan dalam pot kecil (polybag).
Setelah cabai besar bisa dipindah ke pot lebih besar.

Setelah kurang lebih 15 hari, tanaman cabe yang telah memiliki 4 helai daun siap untuk dipindahkan ke dalam pot lainnya. Siapkan pot yang akan digunakan, masukkan tanah yang telah dicampur dengan pupuk organik cair, kemudian pindahkan tanaman cabe ke pot tersebut.

Tahap perawatan

Merawat tanaman cabe sangatlah mudah, cukup dengan melakukan penyiraman dan pemupukan. Lakukan penyiraman pada sore hari dengan sedikit air saja dan lakukan pemupukan setiap satu minggu dengan pupuk kompos atau pupuk organik cair.

Tahap panen

Panen bisa dilakukan setelah kira-kira tiga bulan setelah cabe dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar. Untuk selanjutnya panen bisa dilakukan satu minggu sekali atau tergantung dari perawatan tanaman itu sendiri.

Mudah bukan? Ayo menanam cabe di dalam pot secara organik untuk lingkungan yang lebih baik. Let's Go Green!

Minggu, 07 Desember 2014

Cara Merawat Bunga Tulip

Bunga tulip adalah tanaman hias bunga yang perlu teknik khusus dalam perawatan, Karena bunga ini harus tumbuh pada suhu yang relative rendah. Bunga Tulip ini agak susah dalam perawatannya namun jika tahu teknik-tekniknya sebenernya tidak begitu susah. Berikut adalah cara merawat bunga tulip.

Cara Merawat Bunga Tulip
Bunga Tulip tidak bisa hidup di alam terbuka wilayah tropis karena memerlukan suhu rendah di musim dingin untuk dapat tumbuh. Tulip dapat dipaksa untuk berbunga lebih cepat dari normal jika diletakkan di tempat yang suhunya diatur menjadi lebih tinggi.

Bunga Tulip dapat ditanam dengan dua cara, menggunakan umbi atau biji. Tulip yang ditanam dari umbi membutuhkan waktu setahun untuk dapat menghasilkan bunga yang cukup besarnya, sedangkan tanaman yang ditanam dari biji membutuhkan waktu antara 5-7 tahun agar dapat berbunga.

Bunga yang telah selesai mekar harus dipotong untuk mendapatkan umbi.

Menurut hasil penelitian yang berlaku hanya untuk bunga Tulip, jika sewaktu bunga belum mekar bagian bawah kuncup bunga ditusuk hingga tembus dengan jarum (misalnya jarum jahit), gas etilen akan diproduksi oleh bunga yang terluka sehingga masa mekar bunga menjadi lebih panjang. Perlakuan yang sama jika dilakukan terhadap bunga yang sudah mekar menyebabkan masa mekar malah menjadi lebih singkat.

Demikian penjelasan singkat tentang perawatan bunga tulip yang baik. Semoga bermanfaat.

Selasa, 25 November 2014

Tips & Perawatan Bunga Matahari

Bunga Matahari (Helianthus annuus L) adalah tanaman hias bunga yang tumbuh semusim. Berasal dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae). Manfaat bunga matahari selain sebagai tanaman hias juga sebagai tanaman penghasil minyak. Bunga tanaman ini memiliki ciri khas yaitu besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Dalam atikel ini akan dibahas sedikit fakta tentang bunga matahari dan tips penanamnya.

Bunga Mataharisebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. Orang Perancis menyebutnya tournesol atau "pengelana matahari". Namun demikian, sifat ini disingkirkan pada berbagai kultivar baru untuk produksi minyak karena memakan banyak energi dan mengurangi hasil. Keindahan bunga dati tanaman ini juga banyak menjadinya sebagai tanaman hias.

Tips & Perawatan Bunga Matahari
Bunga Matahari (Helianthus annuus L)
Bunga matahari merupakan bunga nasional RRC dan bunga resmi negara bagian Kansas, Amerika Serikat. Tumbuhan semusim ini berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko). Tingginya 3m sampai 5m (tergantung varietasnya). Daunnya tunggal dan lebar. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang. Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini. Bijinya bertipe "achane". Pada tipe ini, buah dan biji tidak dapat dengan mudah dibedakan.

Tips & Perawatan Bunga Matahari

Bunga matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost. Kerapatan tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per hektar.

Cara menanam bunga matahari dalam skala kecil bisa dilakukan di halaman rumah atau bahkan di pot. Di halaman atau taman sebaiknya bunga ini ditanam sejajar atau berderet. Perawatannya cukup mudah dan tidak ribet.

Senin, 24 November 2014

Tips & Cara Perawatan Bunga Mawar

Bunga Mawar (Rosaceae) adalah tanaman hias bunga dari genus Rosa yang juga adalah nama dari hasil bunga ini. Mawar atau Rosaceae terdiri lebih dari 100 spesies yang kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies bunga mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Dalam artikel ini akan dijelaskan secara singkat ciri ciri umum dan cara perawatan bunga mawar.

Bunga mawar sangat disukai para pecinta tanaman hias karena kelopak bunganya yang indah dan berwarna warni. Bunga ini juga mengeluarkan bau yang sangat harum. Sebagian besar spesies bunga mawar mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah.

Tips & Cara Perawatan Bunga Mawar
Bunga Mawar (Rosaceae)
Bunga Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak. Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain.

Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Tips & Cara Perawatan Bunga Mawar

Cara menanam dan merawat bunga mawar sangatlah mudah karena bunga ini tidak memerlukan perawatan yang khusus. Bunga ini bisa tumbuh di daerah beriklim panas, sedang bahkan dingin. Media tanam yang dibutuhkan adalah tanah berhumus dan drainase/pengairan yang baik, dimana bunga ini kurang subur jika ditanam pada media yang terlalu gembur dan berpasir. Penyinaran matahari yang cukup akan membuat pohon ini rajin berbunga dan tumbuh subur.

Bunga Mawar bisa diperbanyak melalui biji, setek, okulasi, cangkokan dan membelah anakan. Cara paling praktis adalah dengan setek. Selain penyinaran matahari yang cukup, perlu juga dilakukan pemangkasan secara berkala supaya muncul tunas baru dan jangan lupa beri pupuk perangsang bunga secara teratur. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada musim hujan karena tunas akan segera tumbuh dan kuntum bunga baru akan bermunculan. Lakukan pemotongan akar dan penggantian media tanam setiap 1-2 tahun sekali agar tanaman tumbuh sehat dan subur. Si cantik ini bisa berumur diatas 10 tahun bila anda merawatnya penuh kasih sayang dan bisa berbunga sepanjang tahun.

Bunga Mawar sangat cocok ditempatkan di halaman rumah, terutama halaman rumah dengan taman minimalis. Bunga ini tumbuh merambat dan tidak memerlukan banyak tempat sebagai media tumbuh.

Minggu, 23 November 2014

Tips & Cara Perawatan Bunga Soka

Bunga Soka awalnya hanyalah tanaman liar tipe perdu yang biasa ditemui di hutan. Penampilan bunganya dapat memancar seperti kembang api dan biasa hidup di hutan-hutan liar. Di Eropa bunga ini dijuluki dengan nama “flame of the wood” atau api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang orang untuk membawa bunga soka ke rumah dan meliharanya sebagai tanaman hias.

Dengan semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan meriah. Jenis jenis bunga soka terbagi dalam dua macam yaitu soka biasa dan soka hibrida.

Tips & Cara Perawatan Bunga Soka
Bunga Soka (Ixora Coccinea)
Yang tergolong soka biasa diantaranya : Ixora Coccinea, Ixora Lutea, Ixora Fulgen, Ixora chinensis, Ixora Granifolia, Ixora Amboinica.

Sedangkan soka hibrida antara lain : Ixora. Mocrothyrsa, Ixora American, Ixora Pitsanuloke dan Soka bangkok.

Tips & Cara Perawatan Bunga Soka

Bunga soka merupakan jenis tanaman hias yang membutuhkan sinar matahari penuh terutama untuk merangsang pembungaan. Tanaman ini sangat cocok ditempatkan di halaman rumah. Cara merawat bunga soka sangat mudah, Anda hanya perlu menjaga agar ranting bunga ini tidak tumbuh liar.

Ciri Ciri Umum

Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak berbeda jauh yaitu tersusun atas beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah, merah muda, ungu , putih dan kuning. Namun di Indonesia jumlah soka berwarna merah lebih banyak dibandingkan lainnya.

Berbeda dengan bentuk bunganya, penampilan batang dan daun bunga soka bisa bermacam macam. Ada yang lebar, ada yang sempit, ada juga yang medium tergantung asalnya. Soka Jawa lebih condong berdaun lebar dengan tandan bunga ramping dan kuntum bunganya berwarna merah.

Jumat, 21 November 2014

Tips & Cara Perawatan Bunga Lily

Bunga Lily merupakan salah satu tanaman hias dengan bunga berwarna putih dan harum. Kecantikan bunga putihnya sudah mempesona banyak orang. Tidak sedikit pula yang memanfaatkannya untuk bunga potong, sebagai menghias ruang. Bunga Lily merupakan tanaman berdaun lebar dan memanjang, hampir mirip dengan daun pisang. Di antara dedaunan inilah biasanya muncul bunga Lily bertangkai bunga panjang. Bunga Lily mempunyai bentuk seperti sekop berwarna putih dan berbau harum.

Bunga Lily bisa berfungsi sebagai tanaman hias dan bisa diletakkan di dalam ruangan maupun luar ruangan. Selain sebagai penghias ruang, Bunga Lily juga berfungsi sebagai penyerap polusi udara atau membersihkan udara.

Tips & Cara Perawatan Bunga Lily

Tips & Cara Perawatan Bunga Lily
Lily Putih (White Calla Lily)
Bunga Lily menyukai media tanam yang lembab. Bila media tanamnya kering, pertumbuhannya akan terganggu, biasanya ia enggan berbunga. Di sisi lain, si cantik ini juga tidak suka kelembapan yang berlebihan. Genangan air atau media tanam yang terlalu basah, dapat membuat akarnya busuk. Jadi, siram media tanam hanya jika media tanamnya kering.

Bunga Lily, seperti halnya tanaman lain, dalam merawat bunga lily juga membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis. Tetapi Anda perlu melindunginya dari sinar matahari yang terlalu panas. Ada baiknya, letakkan Lily di area yang teduh, namun masih mendapat sinar matahari. Jika Anda meletakkannya di dalam ruangan, rajin-rajinlah mengeluarkannya, paling tidak tiga hari sekali.

Cara merawat bunga lily seperti dijelaskan diatas tidaklah terlalu sulit. Hanya dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Namun itu semua akan sebanding dengan ketika nanti sudah berbunga, dan Anda bisa menikmati bunga lily yang indah ini.

Rabu, 12 November 2014

Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Hias Bunga Krisan

Tanaman Hias Bunga Krisan atau yang lebih populer dan dikenal dengan nama chrysantemum. Bunga Krisan atau chrysantemum dalam bahasa Yunani yang mempunyai arti Kuning Megah. Budidaya tanaman hias ini banyak dilakukan karena memiliki nilai bisnis yang lumayan. Bagi Anda yang tertarik melakukan budidaya bunga krisan baik sekedar hobi atau komersil, kali ini kami sajikan Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Hias Bunga Krisan.

Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Hias Bunga Krisan

Syarat  Tumbuh Tanaman  Krisan


Iklim

Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan air hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi, penanaman dilakukan di dalam bangunan rumah plastik.

Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik adalah tengah malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m 2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.

Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26 derajat C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30 derajat C. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai. Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosistesa antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam bangunan tertutup, seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2, hingga mencapai kadar yang dianjurkan.

Ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 700–1200 m di atas permukaan laut

Media Tanam

Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5 - 6,7.

Cara Memperbanyak Tanaman Krisan


Pembibitan

Bibit diambil dari induk sehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat, bebas dari hama dan penyakit dan komersial di pasar. Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan  anakan, setek pucuk dan kultur jaringan.

Tentukan tanaman yang sehat dan cukup umur. Pilih tunas pucuk yang tumbuh sehat, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, mempunyai 3 helai daun dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk tersebut, langsung semaikan atau disimpan dalam ruangan dingin bersuhu udara 4 derajat C, dengan kelembaban 30 % agar tetap tahan segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek adalah dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.

Penyiapan bibit dengan kultur jaringan :
  • Tentukan mata tunas atau eksplan dan ambil dengan pisau silet, stelisasi mata tunas dengan sublimat 0,04 % (HgCL) selama 10 menit, kemudian bilas dengan air suling steril. Lakukan penanaman dalam medium MS berbentuk padat. Hasil penelitian lanjutan perbanyakan tanaman krisan secara kultur jaringan:
  • Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 1,5 mg kinetin/liter, paling baik untuk pertumbuhan tunas dan akar eksplan. Pertunasan terjadi pada umur 29 hari, sedangkan perakaran 26 hari.
  • Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5 BAP/liter, kalus bertunas waktu 26 hari, tetapi medium tidak merangsang pemunculan akar.
  • Medium MS padat ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-0.2 mg kinetin/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-2,0 BAP/liter pada eksplan varietas Sandra untuk membentuk akar pada umur 21-31 hari.

Penyiapan bibit pada skala komersial dilakukan dengan dua tahap yaitu:

  1. Stok tanaman induk :
    Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak mungkin sebagai bahan tanaman Ditanam di areal khusus terpisah dari areal budidaya. Jumlah stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang telah direncanakan. Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan selama 4-6 bulan dipelihara memproduksi sekitar 40-60 stek pucuk. Pemeliharaan kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya 4 jam/hari mulai 23.30–03.00 lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.
  2. Perbanyakan vegetatif tanaman induk.
    • Pemangkasan pucuk, dilakukan pada umur 2 minggu setelah bibit ditanam, dengan cara memangkas atau membuang pucuk yang sedang tumbuh sepanjang 0,5-1 cm.
    • Penumbuhan cabang primer. Perlakuan pinching dapat merangsang pertumbuhan tunas ketiak sebanyak 2-4 tunas. Tunas ketiak daun dibiarkan tumbuh sepanjang 15-20 cm atau disebut cabang primer.
    • Penumbuhan cabang sekunder. Pada tiap ujung primer dilakukan pemangkasan pucuk sepanjang 0,5-1 cm, pelihara tiap cabang sekunder hingga tumbuh sepanjang 10-15 cm.
Teknik Penyemaian Bibit
  • Penyemaian di bak
    Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa bak-bak berukuran lebar 80 cm, kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan sebaiknya bak berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk drainase yang berlebihan. Medium semai berupa pasir steril hingga cukup penuh. Semaikan setek pucuk dengan jarak 3 cm x 3 cm dan kedalaman 1-2 cm, sebelum ditanamkan diberi Rotoon (ZPT). Setelah tanam pasang sungkup plastik yang transparan di seluruh permukaan.
  • Penyemaian kultur jaringan
    Bibit mini dalam botol dipindahkan ke pesemaian beisi medium berpasir steril dan bersungkup plastik tembus cahaya.


Pemeliharaan Tanaman Krisan


Untuk pemeliharaan, penyiraman dilakukan dengan sprayer 2-3 kali sehari, pasang bola lampu untuk pertumbuhan vegetatif, penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau penyakit. Buka sungkup pesemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari sebelum pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di ruangan aseptik, setelah bibir berukuran cukup besar, diadaptasikan secara bertahap ke lapangan terbuka.

Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah semai dan bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai dan setinggi 7,5-10 cm.

Hama dan Penyakit

Berbagai hama yang sering menjadi pengganggu pada tanaman hias bunga krisan:

  1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
    Gejala: memakan dan memotong ujung batang tanaman muda, sehingga pucuk dan tangkai terkulai.
    Pengendalian: mencari dan mengumpulkan ulat pada senja hari dan semprot dengan insektisida.
  2. Thrips (Thrips tabacci)
    Gejala: pucuk dan tunas-tunas samping berwarna keperak-perakan atau kekuning-kuningan seperti perunggu, terutama pada permukaan bawah daun.
    Pengendalian: mengatur waktu tanam yang baik, memasang perangkap berupa lembar kertas kuning yang mengandung perekat, misalnya IATP buatan Taiwan.
  3. Tungau merah (Tetranycus sp)
    Gejala: daun yang terserang berwarna kuning kecoklat-coklatan, terpelintir, menebal, dan bercak-bercak kuning sampai coklat.
    Pengendalian: memotong bagian tanaman yang terserang berat dan dibakar dan penyemprotan pestisida.
  4. Penggerek daun (Liriomyza sp) :
    Gejala: daun menggulung seperti terowongan kecil, berwarna putih keabu-abuan yang mengelilingi permukaan daun.
    Pengendalian: memotong daun yang terserang, penggiliran tanaman, dengan aplikasi insektisida.

Berbagai penyakit pada tanaman hias bunga krisan:

  1. Karat/Rust
    Penyebab: jamur Puccinia sp. karat hitam disebakan oleh cendawan P chrysantemi, karat putih disebabkan oleh P horiana P.Henn.
    Gejala: pada sisi bawah daun terdapat bintil-bintil coklat/hitam dan terjadi lekukan-lekukan mendalam yang berwarna pucat pada permukaan daun bagian atas. Bila serangan hebat meyebabkan terhambatnya pertumbuhan bunga.
    Pengendalian: menanam bibit yang tahan hama dan penyakit, perompesan daun yang sakit, memperlebar jarak tanam dan penyemprotan insektisida.
  2. Tepung oidium
    Penyebab: jamur Oidium chrysatheemi.
    Gejala: permukaan daun tertutup dengan lapisan tepung putih. Pada serangan hebat daun pucat dan mengering.
    Pengendalian: memotong/memangkas daun tanaman yang sakit dan penyemprotan fungisida.
  3. Virus kerdil dan mozaik
    Penyebab: virus kerdil krisan, Chrysanhenumum stunt Virus dan Virus Mozaoik Lunak Krisan (Chrysanthemum Mild Mosaic Virus).
    Gejala: tanaman tumbuhnya kerdil, tidak membentuk tunas samping, berbunga lebih awal daripada tanaman sehat, warna bunganya menjadi pucat.
    Penyakit kerdil ditularkan oleh alat-alat pertanian yang tercemar penyakit dan pekerja kebun.
    Virus mosaik menyebabkan daun belang hijau dan kuning, kadang-kadang bergaris-garis.
    Pengendalian: menggunakan bibit bebas virus, mencabut tanaman yang sakit, menggunakan alat-alat pertanian yang bersih dan penyemprotan insektisida untuk pengendalian vektor virus.
Budidaya Tanaman Krisan tidak begitu sulit untuk dilakukan. Mengingat berbagai manfaat dan nilai bisnis dari bunga yang satu ini, maka budidaya tanaman krisan bisa Anda coba.